Peringatan
HKPS di KOta Bogor : Dorong Keamanan Pangan Cegah
Potensi Penyebaran Penyakit
Bogor, SI
Kondisi
iklim tak menentu atau el nino di semua belahan dunia membuat petani gagal
panen. Dampaknya pasokan bahan pangan semakin sedikit dan ancaman kekurangan
pangan mulai melanda dunia, termasuk di Indonesia dan khususnya di Kota Bogor.
Pemerintah
Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Ketahan Pangan dan Pertanian (DKPP) sangat
serius dalam menangani ketahanan pangan di Kota Bogor. Tak heran bila
pemerintah pusat melakukan peringatan Hari Keamanan Pangan se-dunia ini di Kota
Bogor.
Ya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama Pemkot Bogor menggelar peringatan Hari Keamanan Pangan Sedunia (HKPS) pada Selasa (11/6/2024).
Acara
yang berlangsung di Taman Ekspresi, Kecamatan Bogor Tengah, itu dimeriahkan
dengan sejumlah kegiatan, meliputi penyuluhan pengelola dan penjamah pangan,
inspeksi dan pengambilan sampel siap saji, Talkshow terkait keamanan pangan,
peresmian Teras Sukasari, hingga Bazar UMKM.
Direktur
Penyehatan Lingkungan, Kemenkes, Anas Ma'ruf menerangkan pada tahun ini
pihaknya mengusung tema pangan aman adalah tugas bersama untuk menghadapi
keadaan tidak terduga.
Anas
menyebut terdapat 3 isu besar yang dikaitkan dalam HKPS tahun ini, seperti
ancaman kekurangan pangan dunia akibat perubahan iklim, program pemberian
makanan bergizi yang aman dan sehat pada anak sekolah, serta program pemberian
makanan tambahan yang bergizi pada ibu hamil dan balita.
"Oleh
karena itu kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pembinaan dan pengawasan
pangan siap saji secara nasional, menambah jumlah pengelola dan tenaga penjamah
pangan siap saji yang terlatih, mendorong kesadaran masyarakat tentang pangan
siap saji, serta memperkuat peran masyarakat dan UMKM dalam praktik penyiapan
pangan siap saji," tuturnya.
"Oleh
karena itu kami menyoroti perlunya regulasi ketat kebersihan dan keamanan
pangan. Kegiatan HKPS 2024 ini pun berfokus pada upaya pembinaan dan pengawasan
tempat pengelolaan pangan (TPP) siap saji di sentra jajanan pangan,"
terang dia.
Dante
mengungkapkan setidaknya ada 200 penyakit yang dapat disebabkan oleh pangan
yang terkontaminasi. Mulai dari gejala ringan, berat, bahkan kematian.
"Secara
umum penyakit ini dapat dicegah dengan cara melakukan pengelolaan pangan yang
baik, sehat dan higienis di semua sentra pangan yang ada. Perlu juga memastikan
bahwa pangan tersebut sehat dan bebas dari zat kimia berbahaya dan tidak
berlebihan mengandung gula, garam, dan lemak," katanya.
Dirinya
menerangkan, terdapat 5 kunci sederhana keamanan pangan menurut WHO yang sangat
mudah diterapkan. Diantaranya menjaga kebersihan, memisahkan bahan mentah dan
makan, memasak dengan benar, menggunakan air dan bahan pangan yang aman, serta
menjaga pangan pada suhu yang aman.
"Jika
lima kunci ini dipegang, maka kesehatan dari tempat pengelolaan pangan akan
terjamin sehingga kita bisa menjaga masyarakat tetap sehat dengan menikmati
makanan yang lezat. Melalui momentum hari ketahanan pangan nasional, mari kita
tingkatkan kualitas pangan makanan siap saji untuk meningkatkan keamanan pangan
di seluruh Indonesia," ucap dia.
Pj
Wali Kota Bogor, Hery Antasari menerangkan, Pemkot Bogor telah berupaya
meningkatkan keamanan pangan dalam wisata kuliner dengan berbagai cara.
Mulai
dari penataan pemberdayaan Pedagang Kaki Lima (PKL) di 14 zona, pengembangan
sentra makanan dengan melibatkan swasta, hingga membentuk Satuan Tugas (Satgas)
Keamanan Pangan Sentra Makanan di Kota Bogor.
Satgas
ini berperan melakukan pembinaan, pengawasan, perlindungan dan peningkatan
kualitas hygiene dan sanitasi menuju sentra makanan yang standar, sehat, aman
dan halal.
"Kegiatan
yang telah dilakukan oleh Satgas salah satunya pembinaan, pengawasan,
pelatihan, penyuluhan dan stikerisasi kepada para pengelola makanan di sentra
makanan dengan melibatkan masyarakat, swasta dan kerja sama lintas
sektor," terangnya.
Peringatan
HKPS ini juga dilengkapi dengan peresmian Sentra Kuliner Teras Sukasari yang
berada di pinggir Jalan Pajajaran, Kecamatan Bogor Timur.{dip/Adv}