Ini
Caranya : Disdukcapil Kota Bogor
Berlakukan Antrean Daring Prima Antri
Bogor, SI
Untuk
lebih memudahkan warga Kota Bogor yang akan mengurus dokumen kependudukan,
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bogor memberlakukan
sistem antrean daring. Aplikasi yang dinamakan Prima Antri ini digunakan untuk
mendapatkan jadwal antrean pelayanan tanpa harus datang terlebih dahulu.
Warga
bisa dengan mudah memanfaatkan pelayanan ini dengan mengakses laman
disdukcapil.kotabogor.go.id dimana pun dan kapan pun.
Pertama,
membuat akun Prima Pakuan terlebih dahulu. Caranya, akses laman
disdukcapil.kotabogor.go.id, pilih menu Prima Antri (Booking Nomor Antrean
Online), pilih Tab Buat Akun. Selanjutnya isi data yang diperlukan, yaitu NIK,
Nama Lengkap, No HP, Email, Kecamatan, Kelurahan, Pertanyaan Pemulihan, Jawaban
Pemulihan, Kata Sandi, Konfirmasi Kata Sandi. Setelah mengisi data, pilih Kirim
dan pendaftaran Berhasil.
Kedua,
setelah memiliki akun Prima Pakuan, langkah selanjutnya adalah buka kembali
laman disdukcapil.kotabogor.go.id, pilih Menu Prima Antri, isi NIK dan Kata
Sandi, kemudian Kirim. Pilih +Booking, pilih tanggal dan jenis layanan (A : KK,
Akta, KIA, Pindah Datang, B : Perekaman Pemula, C: KTP Rusak dan Hilang). Pilih
Booking dan pendaftaran berhasil.
Baca
dan perhatikan informasi yang ada setelah berhasil booking sebelum datang ke
kantor Disdukcapil Kota Bogor.
Ganjar
menyebut, kuota nomor antrean yang tersedia dalam sistem dalam satu hari
sebanyak 200-an. Bagi warga Kota Bogor yang masih belum sepenuhnya memahami
sistem antrean secara daring, Disdukcapil Kota Bogor memberikan tiga solusi.
Pertama,
jika memiliki perangkat telepon pintar atau smartphone pihaknya akan membantu
booking antrean daring oleh petugas yang telah ditunjuk. Kedua, warga akan
dibantu dalam hal pengajuan dokumen kependudukan secara daring. Ketiga, jika
kedua cara tersebut masih dirasa sulit, maka kantor kecamatan diminta untuk
membantu layanan secara manual.
“Jadi
kantor kecamatan menerima pelayanan dokumentasi kependudukan yang tanpa antrean
online. Saat ini kita trial and error dulu, jika semua masyarakat sudah
teredukasi, maka seluruh kecamatan harus online,” katanya. {dip/Adv}