Berdasarkan Nyanyian Salah Seorang Kontraktor : Proyek Disrumkin Kota Depok Diduga Dikuasai Orang-Orang Walikota Depok
Depok. SI
Salah seorang kontraktor Kota Depok yang sudah lama berkecimpung dalam dunia usaha proyek-proyek pengadaan barang dan jasa di Pemkot Depok bernama Jaya S mengatakan kepada wartawan terkait dengan sepak terjang oknum-oknum pengusaha yang menjadi orang-orang dekat daripada Walikota Depok. Mereka itu dalam setiap tahunnya dalam mendapatkan proyek-proyek di Pemkot Depok melalui SKPD, seperti Dinas PUPR, Disrukim, Dinas Kesehatan dan Dinas Kebersihan Kota Depok, hal itu sudah merupkan kebiasaan sejak Walikota Depok KH M Idris berkuasa kurang lebih 10 tahun ini, ucap Jaya.Lanjutnya,
yang lebih sadis lagi di Dinas Rumkim yang dikomandoi oleh Dadan Rustandi, “ketika
saya berkunjung kesana selaku kontraktor Depok menemui Kadis Disrumkin Dadan
Rustadi, akhirnya Kadis tersebut membuka file data proyek yang akan digulirkan
tahun 2024 ini, setelah saya lihat data paket proyek-proyek itu, ternyata sudah
tandai/dicontreng daftar paket tertetu dikuasai oleh kontraktor yang merupakan orang-orang dekat Walikota
Depok tersebut untuk mendapatkan
sejumlah proyek-proyek besar baik itu di Dinas PUPR maupundi Dinas Rumkin.
Menurut
Jaya, intinya bahwa semua proyek-proyek
kegiatan di Disrumkin tersebut sudah dikuasai oleh kontraktor oran-orang
Walikota Depok, sedangkan pengusaha orang-orang dari Wakil Walikota Depok di
cuekin saja atau tidak diorangi oleh Dadan Rustandi.
Maka
hal itu tidak bagus dengan adanya tindakan monopoli proyek-proyek besar oleh orang-orang
daripada Walikota Depok KH M Idri tersebut. Tentu permasalahan ini nanti akan
kita laporkan kepada Komisi Pemantau Persaingan Usaha {KPPU}, agar mereka
diperiksa terkait dengan kebijakan monopoli proyek-proyek Pemkot Depok
tersebut.
Sementara
itu, sejumlah kontraktor lainnya juga bernyanyi kepada wartawan, Dimana ketika
saat tahun 2022 yang lalu sejummlah kontraktor dari Jakarta berjumpa dengan
Walikota Depok di wilayah Puncak Bogor, terkait
dengan membicarakan sejumlah paket proyek, sehingga para kontraktor tersebut diduga telah sepakat untuk
memberikan sejumlah dana kepada Walikota Depok melalui orang-orangnya dengan
jumlah puluhan miliar rupiah, hingga hal itu masih berrlangsung sampai sekarang,
hingga orang-orang kontraktor tersebut
menjadi langganan dalam mendapatkan proyek setis tshunnya.
Sementara
itu pula Dadan Rustandi Kadis Disrukim ketia di konfirmasi lewat HP, sama
sekali tidak ada jawaban, harusnya Kadis tersebut memberikan jawaban, kalua ternyata bahwa kontraktor bernma Jaya tersebut
berbohong, maka tentunya harus dilaporkan kepada pihak polisi karena membuat suatu fitnah.
Namun kalau Dadan diam seribu bahasa,
berrti apakah benar adanya terkait sepak terjang daripada kontraktor
orang-orang Walikota Depok tersebut?.
Sementara
itu terkait dengan keberadaan Kejari Depok untuk memberantas Kolusi, Korupsi dan
Nepotisme {KKN}, hal itu kita tidak usah berharap banyak, sebab banyak kasus-kasus
dugaan korupsi yang kita laporkan tidak
ada tindak lanjutnya, misalnya kasus pengadaan proyek Dinkes Depok dan Rumah Sakit Sawangan dan Rumah Sakit
Depok Timur, tidak ada tindak lanjutnya. Sebab Kasi Intel dan Kasi Pidsus sama
saja, sudah merupakan bagian dari pejabat-pejabat Pemkot Depok, ucap sejumlah
aktivis LSM Kota Depok. {dip}