Korban Akan Melaporkannya Kepada KPK : BRI Cabang Bogor JL Dewi Sartika Lakukan Balik Nama Sertifikat Nasabah Tampa Seizin Cepi Selaku Pemilik
Bogor, SI
Cepi Supriatna (49) salah
seorang Nasabah Bank BRI Cabang Bogor,
JL Dewi Sartika Kec Bogor Tengah Kota Bogor, diduga menjadi korban mafia tanah,
yakni antara oknum BRI dengan Oknum
Kantor Lelang KPKSNL Kota Bogor, dengan
modus dilakukannya lelang bodong. Hal itu disampaikan oleh Cepi Supriatna
baru-baru ini saat membagikan selebaran terkait kinerja BRI Cabang Bogor 20 Feb
2022 melalui unit BRI Cigudeg dan BRI
Unit Leuwiling, yang melelang tanahnya secara sepihak oleh oknum mafia tanah
tersebut, tampa alas hak.
Dalam kesempatan itu
Cepi Supriatna mengajak nasabah Bank BRI lainnya agar tidak menjadi korban
lelang bodong seperti dirinya, dan kita harus lebih waspada, agar nasabah
lainnya tidak menjadi korban ketidak adilan lagi oleh mafia tanah di Bogor ini, ucapnya.
Dalam menjalankan aksinya menurut Cepi, oknum pejabat Bank BRI diduga mengatasnamakan lelang diduga berkedok bodong berbungkus pencairan dana untuk sertifikat tanah hak miliknya tersebut.
Sebab,oknum pejabat
bank mengatakan kepada Cepi, bahwa dua
objek tanahnya sudah dilelang namun pada kenyataannya oknum pejabat Bank BRI
diduga melakukan pencairan berbentuk top up.
"Dimana oknum-oknum
BRI ini mengambil untung. Saya menghimbau jangan sampai nasabah nasabah yang
lain, jangan terjadi dengan perlakuan yang sama jadi korban berikutnya. Dan
pada intinya adalah memperjuangkan hak saya dan meminta penjelasan,"kata
Cepi Supriatna di Kantor Bank BRI Unit Cigudeg.
Kemudian, sertifikat
nomor 2009 saya jaminkan di Bank BRI Leuwiliang, juga jadi bermasalah dengan
pelelangan bodong tersebut, benar-benar
saya jadi korban mafia tanah, saya akan melaporkan hal ini kepada pihak
Komsi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta, agar terbuka masalah ini, tentang
pihak-pihak mana yang terlibat.
Sementara itu, Cepi
juga membagikan sejumlah 100 lembar brosur yang siap dibagi-bagikan kepada para
nasabah di Kantor BRI Cabang Bogor, dengan jumlah 10 lembar dibagi-bagikan di
BRI Dewi Sartika, sedangkan di BRI Leuwiliang jumlah brosur dibagikan ada
sebanyak 30 dan jumlah brosur yang dibagikan di BRI Ciduged jumlahnya ada
sebanyak 40 lembar, maksud dan tujuannya agar public cerdas, dan tidak ada lagi
korban lelang bodong seoerti dirinya.
Sementara itu,Kepala
Unit BRI Cidugeg Usep Adhi Mulyana memberikan tanggapannya terkait aksi
bagi-bagi brosur ini. Konfirmasi dikantornya kepala unit sedang tidak ada di
tempat. Begitu juga ketika di telepon melalui sambungan telepon Usep Adhi
Mulyana tidak memberikan respon. Dengan kejadian ini diharapkan agar pihak BRI
Pusat di Jakarta dapat menindak anak buahnya yang yang berperilaku nakal,
dengan melanggar hokum dan aturan yang merugikan rakyat kecil. Ucap cepi.
(feb/dip/red)