Diikuti Peserta 72 Kabupaten Kota : Kota Bogor Sudah Siap Gelar Kongres Jaringan Kota Pusaka Indonesia ke V
Bogor, SI
Pemerrintah Kota Bogor
sudah siap menyambut para tamu delegasi Kongres ke V Jaringan Kota Pusaka
Indonesia (JKPI) yang akan digelar 2-5 Desember 2021 mendatang. Kongres
direncanakan diikuti para peserta dari 72 kota kabupaten di Indonesia.
“Persiapannya sudah
dilakukan jauh-jauh hari sesuai standar
baku acara JKPI, baik kongres maupun rakornas dan seminar,” kata Kepala Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor, Atep Budiman. Menurutnya, saat ini
panitia yang dipimpin Asisten Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota
Bogor, Dody Ahdiat masih terus mematangkan persiapan rangkaian acara, termasuk
beberapa venue dan detail acara kongres.
Sebelumnya, delegasi
peserta yang datang akan disambut Wali Kota Bogor di Balai Kota. Malamnya
digelar welcoming dinner di Bogor
Creative Center (BCC). Selain kongres sebagai agenda utama, juga akan digelar
berbagai aktivitas lain. Diantaranya
seminar, pagelaran kesenian, pameran dan city tour mengunjungi beberapa
situs sejarah Kota Bogor.
Pada kongres itu, JKPI juga me-launching Ibu Kota Kebudayaan. Di samping itu ada enam kabupaten/kota yang dinobatkan memiliki karakter kota pusaka. Juga ada agenda penyerahan penghargaan kepada penggagas JKPI, di antaranya Presiden RI Joko Widodo dan Tri Rismaharini. Kongres juga akan dihadiri Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno dan sejumlah gubernur.
Gelaran Kongres JKPI disambut
baik
Ketua
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bogor, Yuno Abeta Lahay.
Ia menilai acara besar ini memberikan angin segar bagi dunia usaha. Ia
bersyukur dengan adanya event berskala besar di Kota Bogor. “Ini titik awal,
mungkin pertama kalinya lagi pasca pandemi. Saya yakin nanti okupansi atau
pemesanan hotel akan sangat tinggi sekali," katanya.
Untuk saat ini
pemesanan kamar di sejumlah hotel menurutnya sudah sangat tinggi. Momen akhir
tahun memang selalu mendongkrak pemesanan hotel. Yuno tidak bisa memastikan,
apakah pemesanan awal Desember didominasi oleh peserta JKPI ataupun tidak.
"Intinya, pemesanan kamar pada tanggal tersebut sudah penuh," lanjutnya.
Bukan hanya kamar
hotel. Sejumlah restoran diperkirakannya tentu akan mengalami dampak yang
signifikan dari perhelatan Kongres JKPI itu. Mulai dari pusat oleh oleh hingga
kuliner kuliner khas Kota Bogor. Yuno optimis, karenanya perekonomian bisa mengalami kenaikan. "Anggota-anggota kami
standby di tempat usahanya, karena para peserta pasti akan eksplore Kota
Bogor,” lanjutnya.
Pengamat lanskap
sejarah dan budaya, Dr Nurhayati menilai, penetapan Kota Bogor sebagai kota
pusaka memang sudah sewajarnya. "Karena sejarah Kota Bogor cukup panjang.
Periode-periode itu punya banyak peninggalan seperti mozaik. Keunikan-keunikan
itu masih bisa terlihat dan terasa sampai sekarang," paparnya. Dosen IPB University ini menyebut menyebut Hutan
Samida peninggalan Pajajaran yang kini menjadi kawasan Kebun Raya.
Ia pun menilai Kota
Bogor memiliki kekentalan peninggalan heritage masa lalu yang masih ada
dan bisa dirasakan. Oleh karena itu, perlu dijaga dengan baik. Tak cukup hanya
melalui Perda mengenai cagar budaya. Melainkan, juga perlu dukungan partisipasi
aktif dari masyarakat di sekitarnya. Sebagai Kota Pusaka golongan A,
pelestarian cagar budaya sudah cukup baik. "Tinggal memoles manajemennya, kemudian
memberdayakan masyarakat," tambahnya.
Penyelenggaraan Kongres
JKPI ke V di Kota Bogor diharapkan bisa membangun awareness warga Kota
Bogor tentang keberadaan pusaka warisan budaya Kota Bogor. Dengan itu diharap
pula warga bersemangat untuk bereperan aktif melestarikannya. (Adv/dip)