Terkait Status Penyelidikan Ketahap Penyidikan Korupsi Pengadaan Sepatu Dinas Damkar : Razman Selaku Kuasa Hukum Sandi Butarbutar Berdebat Dulu Dengan Kasi Intel Kejar Depok
Depok, SI
Adanya laporan salah seorang Karyawan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Depok bernama Sandi Butarbutar, yang saat itu ditemani salah seorang anggota LSM bernama Kasno, mereka melaporkan adanya dugaan korupsi terhadap Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Depok. kini sangat alot proses hukumnya untuk menjadikan tersangka para oknum pelakunya. Justru kini sikap Kasno sudah berseberangan dengan Sandi sebagai penggiat AntiKorupsi.
Terkait dengn dua alat bukti sebagai syarat minimal dalam menentukan tersanga sudah terpenuhi, dan sudah diserahkan oleh pelapor melalui kuasa hukumnya. Namun penyidik Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Depok nampaknya masih ragu-ragu dan bimbang untuk penetapan para tersangkanya. Demikain informasi yang beredar dikalangan LSM Kota Depok baru-baru ini menyampaikan.
Terkait
dengan alotnya pemeriksaan yang dilakukan oleh penyidik Kejari Depok, terhadap
para terperiksa mulai dari para pejabat Dinas Dakar Kota Depok hingga terhadap
pihak ketiga selaku pengusaha penyedia jasa pengadaan barang sepatu tersebut,
hal itu dimulai dari Pengumpulan Bahan Keterangan (Pulbaket)
dan tahap penyelidikan oleh Seksi Intel Kejari Depok, hingga berkas tersebut
dilanjutkan atau diserahkan berkas Laporan dugaan Korupsi tersebut terhadap
Seksi Pidana khusus (Pidsus) Kejari Bogor baru-baru ini.
Lanjut RAN, mohon
kepada rekan-rekan wartawan, dengan postingan lewat WA ini merupakan pemberitahuan kepada media cetak dan elektronik untuk melakukan peliputan dan RAN berharap kasus ini tetap menjadi atensi atau perhatian semua pihak. Meskipun minggu lalau RAN sempat
berdebat dengan Kasi Intel Kejari Depok Erlangga Hartanto tentang dugaan lambatnya penanganan kasus dugaan
korupsi ini, sebab hal itu sudah viral
di media sosial. Kemudian akhirnya berkas tersebut dilanjutkannya ke tahap
penyidikan, maka mulai menunjukkn titik
terang. Bismillah..!!!, ujar Razman
beberapa waktu lalu.
Bahkan ada pula tawaran
uang/dana kepada Sandi Butarbutar berupa uang sebsar Rp.100 juta dari pejabat kepal
bidangnya tempat Sandi bekerja. Adanya Intimidasi
yang pertama, kata Sandi, adalah tawaran sejumlah uang agar dirinya bisa tutup
mulut, “Waktu itu saya lupa harinya, pokoknya nggak lama setelah kasus ini
viral, saya diajak ketemu sama bendahara bidang saya di salah satu rumah, malam
hari,” kata Sandi kepada wartawan pada Kamis 27 Mei 2021 lalu.