Perusahaan Hubungan Keluarga Lebih Diutamakan : Kadis PUPR Kab Bogor Dinilai Bersikap Diskriminatif Terhadap Pengusaha Lokal
Cibinong, SI
Sikap dan perilaku daripada
Kadis PUPR Kab Bogor Subiantoro, mendapat sorotan secara terus-menerus oleh kalangan kontraktor Ekonomi Lemah dan LSM
Anti Korupsi Bogor Raya. Hal itu terkait dengan adanya sikap tindakan diskrimintif yang dinilai oleh kontraktor Kab Bogor terhadap merekakontraktor lokal
terkait dengan masalah kesempatan untuk mendapatkan kue pembangunan, khususnya
proyek-proyek kecil Penunjukan Langsung (PL), hal itu mereka nilai bahwa tindakan
Kadis PUPR tersebut merupakan tindakan tidak adil,ucap kontraktor tersebut.
Masalahnya Bibin
(panggilan akbar kadis PUPR kab bogor) diduga membuat kebijakan terhadap
kontraktor tertentu, yaitu yang masih ada hubungan keluarga diantara Kadis PUPR
Kab Bogor dengan pengusha/kontraktor
tersebut, informasinya pengusahaitu dari
Bandung.
Adapun perusahaan itu
adalah PT Sulastri Qudari Berkah, yang mendapatkan sebanyak 5 paket PL pekerjaan
Rumah Sumur Pompa, dengan nilai satu paket PL sebesar kurang lebih Rp 100 juta,
maka total proyek itu menjadi kurang lebih Rp.500 juta an, dana tersebut
berasal dari APBD Kab Bogor Tahun 2020 lalu yang merupaan uang rakyat tersebut.
Yang paling disorot
oleh kalangan kontraktor adalah tindakan monopoli oleh perusahaan PT Sulastri
Qodari Berkah yang beralamat di luar Kab Bogor tersebut, dimana lokasi
pekerjaannya di satu titik di Sentul dengan sekaligus 5 paket perkerjaan dilokasi
yang sama, harusnya pekerjaan PL tersebut jangan dimonopoli oleh PT tersebut,
tapi Kadis PUPR harusnya lebih bijak untuk membaginya dengan pihak kontraktor
yang lain, sebab kita gigit jari, tidak satupun dapat pekerjaan PL kita
dapatkan tahun 2020 yan lalu. Ucapnya HPN
Menurut HPN
permasalahan ini sudah kami sampaikan kepada Bupati Bogor Ade Yasin, kami tidak
terima dengn cara-cara yang demikian, sebab kami juga cuma butuh cari makan
untuk nyambung hidup, bukan untuk mencari kekayaan, untuk beli Mobil Fortuner atau Pajero
Sementara itu, diminta tanggapan kepada Ketua LSM Pemerhati Pembangunan Nusantara
bernama Rahmat mengatakan, nanti saya akan ke lokasi dulu untuk langsung
melihat nya, ada apa sebenarnya
dengan Kadis PUPR, kok proyek PL di
kasih ke satu perusahaan sampai 5 paket walaupun itu merupakn penunjukan
langsung (PL)
Kadis PUPR Kab Bogor
hingga samapai saat ini masih tutup mulut terkait dengan keresahan kontraktor
ekonomi lemah tersebut, belum ada anggapannya, ketikadikonfrimasike kantor
Dinas PUPR Kab Bogor, lagi-lagi mentok dengan pihk Satpam yang menjaga Kantor
tersebut seperti pengawalan Istana Presiden, dengan semua personel menggunaka
alat komunikasi HT. (jel/dip/red)