Pejabat
dan Wartawan Menjadi Resah
Kadis
Komimfo Sidik Mulyono Harus Segera Angkat Kaki Dari Pemkot Depok
Depok, SI
Belakangan ini kalangan
pejabat Kota Depok sudah mulai resah, hal itu akibat adanya perseteruan baik
itu antara pejabat Kadis Komimfo Sidik
Mulyono dengan Walikota Depok KH M Idris, maupun konflik diantara sesama wartawan
itu sendiri, yang sengaja diadu domba oleh Sidik Mulyono, dengan sengaja menyebarkan
isi percakapan WA Sekdis PUPR Kota Depok Citra Lestari, maupun isi percapakan
WA, antara Tardip dengan Kadis Komimfo Kota Depok, dengan menyebarkan kepada
sejumlah wartawan. Hal itu terungkap setelah adanya pertemuan klarifikasi
antara pengurus PWI Jabar dengan pengurus PWI Kota Depok beberapa waktu lalu,
di Kantor PWI Kota Depo, JL Melati Pec Pancoranmas Kota Depok.
Beberapa pejabat ASN
Kota Depok yang mohon tidak disebutkan
namanya mengatakan, kini posisi kami resah, juga menjadi harap-harap cemas (H2c), sebab kami- kami juga pernah melaporkan dan mengirim pesan
percakapan WA kepada Sidik Mulyono,
karena ada perbedaan pendapat dengan oknum wartawan. Masalahnya kami menjadi
takut, sebab isi WA kami tersebut
nantinya juga disebarluaskan oleh Sidik
Mulyono kepada wartawan atau kepada LSM di Kota Depok. Sebab sudah terbukti
terkait adanya penyebaran isi percakapan WA Sekdis PUPR Citra Lestari kepada
wartawan, sehingga membuat posisi daripada Citra Lestari dan Dadan Rustandi
dalam posisi yang sangat sulit, yang terkesan seolah-olah bahwa kedua pejabat
teras Dinas PUPR Kota Depok itu dengan sengaja
membuka rahasia percakapan tersebut, hal
itu sama saja mengadu domba antara pejabat dengan wartawan, ucap salah seorang
ASN tersebut.
Lanjut ASN itu, maka
kalau beginya jadinya terus-menerus, akhirnya kita jadi saling curiga
mencurigai, baik itu sesama antara ASN Pemkot Depok maupun antara ASN dengan
wartawan itu sendiri, jadinya kita tidak focus bekerja karena diliputi rasa
was-was setiap hari, imbuhnya.
Sementara itu, kalangan
wartawan juga resah, akibat ulah dari Sidik Mulyono itu sendiri, yang
jelas-jelas sengaja mengadu domba sesama wartawan di Kota Depok, akrena sakit
hati kepada Walikota Depok. Sebab bagimana jadinya kalau seorang pejabat Eselon
II Kota Depok, dengan sengaja membuka isi percakapan WA pejabat, yang juga
menjabat seorang Kepala Dsikomimfo Kota Depok, yang merupakan bapaknya wartawan
di Kota Depok, yang harusnya bisa melindungi dan mengayomi kalangan wartawan
itu sendiri, namun sebaliknya tindakan seorang kadis komimfo justru bikin resah
dan membuat gaduh kalangan wartawan di Kota Depok. Bahkan kadis Komimfo
tersebut dengan penuh arogan menantang Walikota Depok selaku pimpinannya
sendiri, karena dirinya dipulangkan ke tempat asalnya di BPPT Jakarta, ucap
beberapa wartawan Depok.
Untuk itu kami
memberikan Ultimatum atau peringatan kepada Sidik Mulyono agar segera angkat kaki
dari Pemkot Depok, dengan maksud agar Kota Depok ini dapat tercapai dalam suasana yang kondusif,
dan jangan ada lagi sesama wartawan di adu domba oleh pejabat Pemkot Depok,
demi tujuan politik praktis, terutama untuk mencapai kekuasaan dalam Pilkada
Kota Depok bulan Desember Tahun 2020 mendatang.
Demikian pula Sekda
Kota Depok Hardiono, jangan ada lagi main mata, coba-coba lagi masih melindungi Sidik
Mulyono agar tetap bertahan menjabat di Pemkot Depok. Sebab kalau Sidik Mulyo
masih tetap ngotot (keuh-keuh) duduk di kusi empuk jabatan Kadis Komimfo,
padahal SK Walikota Depok sudah jelas memulangkannya ketempat asal di BPPT.
Maka kami kalangan wartawan Depok akan
melakukan aksi demo ke Kantor Diskomimfo di Lantai VII di Baleka, dan ke ruangan
Sekda Kota Depok dilantai II Gedung Kantor Walikota Depok,. Kalau Sekda masih
tetap main mata dengan Sidik Mulyono, maka akan kita buktikan nanti melakukan aksi demo, celoteh sejumlah wartawan
baru-baru ini.(dip/red)