Dengan
Membocorkan Pecakapan WA Kepada Wartawan :
Kadis
Komimfo Sidik Mulyono Ikut Memperkeruh
Suasana Kota Depok Menjadi Gaduh
Depok, SI
Kadis Komimfo Kota
Depok Sidik Mulyono, yang sudah dipecat Walikota Depok Muhammad Idris, dengan
memulangkannya ke tempal asal di Badan
Pengkajian dan Penerapan Tehnologi (BPPT), yakni dengan adanya SK Walikota Depok, Kepada Kepala BPPT di Jakarta,
No.800/3371/BKPSDM, Sifatnya : Segera,
Perihal : Pengembalian Pegawai BPPT yang dipekerjakan, yakni tanggal 25 Februari
2020 lalu.
Tapi Sidik Mulyono
tampaknya tidak punya rasa malu, dengan keuh-keuh alias ngotot, tetap mempertahankan Jabatan Kadis Komimfo
tersebut samapai titik darah penghabian, hal itu hingga menjadi cibiran alias ocehan dikalangan ASN Pemkot
Depok kepada Sidik Mulyono, dengan mengatakan, “dasar pejabat tidak punya rasa
malu dan menantang serta melawan pimpinannya sendiri” ucap kalangan ASN Pemkot
Depok baru-baru ini.
Kemudian, Sidik Mulyono
menantang Walikota Depok, dengan sengaja
membuka percakapan isi Wash Up (WA) antara Tardip dengan Sidik Mulyono pihak lain kepada kalangan wartawan,
sehingga perbuatan Sidik Mulyono tersebut mencemarkan nama baik seseorang. Hal
tersebut tidak pantas dilakukan oleh seorang pejabat Eselon II, yang punya gelar
Intelektualitas S3 dari Luar Negeri. Sebab tindakan Kadis Komimfo Kota Depok
tersebut adalah merupakan tindakan tercela, dan melwan hukum dengan sengaja membuka rahasia
orang lain kepada publik, hal itu telah
melanggar arutan hukum, yakni UU ITE, pasal 32 dan 27 Jo Pasal 45 UU ITE No.19 Tahun 2016,
serta Pasal 310 dan 311 KUHP Pidana. Dimana
ancaman hukuman Pasal 45 UU ITE Tahun 2016 adalah dituntut 6 tahun penjara,
atau maksimal denda Rp.1 Miliar (satu miliar rupiah). Hal tersebut sesuai
dengan Laporan Polisi (LP) Tardip kepada Polda Metro Jaya, beberapa waktu lalu.
Dengan sengaja membuka
rahasia pihak lain kepada publik, dengan menggunakan oknum-oknum wartawan yang
ada di Kota Depok, hal tersebut mengakibatkan suasana Gaduh alias tidak
kondusif di Kota Depok. Akhirnya di kalangan publik khusunya Wartawan dan LSM saat ini tidak percaya lagi
kepada pejabat publik di Kota Depok,sebab dikawatirkan akan ikut-ikutan membuka rahasia
percapakan WA pribadinya dengan pejabat Pemkot Depok. Dengan jelas bahwa tindakan
daripada Sidik Mulyono tersebut telah menciderai kepercayaan publik terhadap
kalangan Pejabat Pemkot Depok, ujar sejumlah LSM yang ada di Kota Depok.
Sidik Mulyono Pernah Bergaya
Preman Diruangan Kadispenda
Walikota Depok
memulangkan Sidik Mulyono ke tempat asalnya
BPPT di Jakarta adalah atas pertimbangan yang matang, selain memang Kadis
Komimfo tersebut sudah habis masa kontrak kerjanya selama tiga (3) tahun, yaitu 22 Mei 2020
lalu, juga atas pertimbangan lainnya terkait kinerja daripada Sidik Mulyono yang
sering bikin Gaduh di Pemkot Depok, dan tidak bisa mengendalikan emosinya,
dengan sikap temparmental.
Berdasarkan catatan LSM
Kota Depok menjelaskan, bahwa Sidik Mulyono, setelah beberapa bulan menjabat
Kadis Komimfo sudah ribut besar dengan
oknum wartawan bernama Johni Kuron di ruangan Diskomimfo Tahun 2018 yang lalu.
Sebab terlihat dengan jelas dalam Video yang direkam oleh Wartawan, bahwa Sidik Mulyono, menantang Oknum wartawan
tersebut untuk duel adu fisik dengan gaya preman pasar.
Selanjutanya dengan
oknum wartawan Joko Warihnyo ribut besar juga di ruangan Kantor Dispenda Kota Depok, hal itu
terkait dengan adanya konfirmasi wartawan masalah pemabayaran pajak
Running Text dan Hilangnya Barang Milik Daerah Running Text dari sejumlah Titik
di wilayah Kota Depok.
Akibat Konfirmasi
tersebut Sidik Mulyono langsung naik pitam, dengan penuh temperamental memukul
Meja Kerja diruangan Kadispenda Kota Depok
saat itu, kemudian tindaknnya semakin beringas dengan membalikkan meja kerja yang
ada di ruang kerja Kadispenda Kota Depok tersebut, dengan maksud agar wartawan
yang konfirmasi itu ciut mentalaya. Kemudian karena oknum wartawan Joko
itu merasa terhinan dan dikecilkan
oleh Kadiskomimfo, akhirnya Joko mengatakan “kalau pak Sidik Mulyono berani
sebaiknya memukul dirinya saja, jangan hanya mengertak saja” imbuh Joko saat itu diruangan Kadispenda Depok Nina Suzana
Bahkan Joko
menambahkan, Kalau Sidik Mulyono, dengan memutarbalikkan fakta, bahwa saya
katanya yang duluan mukul meja, sebaiknya rekaman CCTV yang ada diruangan Kadispenda tersebut, dibuka saja ke public,
nanti akan terlihat siapa yang tindakannya arogan dan bergaya preman, imbuhnya.
(dip/red)