Kepala
Bappeda Syarifah Sopiah Berpeluang Besar
Jadi Sekda Kab Bogor
Kepala Bappedalitbang
, dan Calon Sekda Kab Bogor : Syarifah Sopiah
Cibinong,
SI
Lima pejabat eselon IIB
di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor, masuk bursa calon Sekretaris Daerah
(Sekda) Kab Bogor. Meski begitu, untuk menduduki jabatan tinggi pratama itu,
mereka harus melalui lelang jabatan terbuka (open bidding).
Sebanyak Lima orang
yang masih memiliki kans menjadi F3 yakni Burhanudin yang kini menjabat Pj
Sekda sekaligus Asisten Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Bogor. Burhan lahir
tahun 1964 dan kini menginjak usia 55 tahun.
Kemudian Kepala Dinas
Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Bogor, Deni Ardiana. Lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri Itu lahir
tahun 1965 kini menginjak 54 tahun. Selanjutnya Kepala Dinas Arsip dan
Perpustakaan (DAPD), Soebiantoro. Pria jangkung kelahiran 1965 itu kini
menginjak usia 54 tahun.
Sementara Asisten Perekonomian dan Pembangunan
(Ekbang), Rustandi menjadi yang paling tipis kansnya. Karena dia lahir tahun
1963 dan telah memasuki usia 56 tahun.
Sementara, calon Sekda
dari satu-satunya dari golongan gender kaum perempuan yang masuk bursa calon sekda yang punya peluang besar untuk menduduki jabatan Sekda Kab Bogor
tersebut adalah Syarifah Sopiah yang
kini menduduki jabatan Kepala Badan
Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappedalitbang),
Syarifah Sofiah., dia lahir tahun 1964 kini menginjak usia 55 tahun.
Dimana trek rekornya atau rekam jejaknya tidak diragukan
lagi, karena Syarifah Sopiah, sudah pernah menduduki beberapa jabatan structural
dilingkungan Pemkab Bogor, antara lain,
1. Pernah menjabat Kepala Dinas Tata
Ruang dan Pemukiman (sekarang Disperukim), 2, Pernah menduduki jabatan
Dispenda, 3 terakhir ini menduduki jabatan Bappedalitbang).
Berdasarkan
analisa publik di Kab Bogor , seseorang
pejabat sudah pernah menduduki jabatan Dispenda, berarti dengan sendirinya
pejabat tersebut sudah mengerti atau paham terkait dengan masalah perekonomian
dan pembangunan daerahnya. Demikian pula kalau sudah menjabat sebagai Kepala
Bappeda, maka pejabat tersebut sudah paham tentang perencanaan pembanguan
daerah tersebut tentang visi dan misi ke depan Kab Bogor
Maka untuk membanguan
wilayah Kab Bogot kedepan, dimana Bupati Bogor dalam menjalankan
pemerintahan misi dan visinya sesuai janji poltiknya di daerah, perlu
didampingi oleh Sekda Kab Bogor yang mumpuni terkait masalah Visi dan Misi Kab
Bogor, yang menguasai seluk belum daerah tersebut, hal itu diampaikan oleh
sejumlah LSM diKab Bogor baru-baru ini.
Sementara
itu, terkait focus Fokus Program Ade Yasin-Iwan Setiawan, Kepala Bappeda Kab
Bogor tersebut memaparkan ;
Tiga program unggulan
Pemerintah Kabupaten Bogor dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) 2013-2018 yakni kesejahteraan masyarakat, infrastruktur dan daya saing
masih menjadi fokus hingga tahun 2019 mendatang.
Untuk penyusunan
program kesinambungan ini, kata Syarifah Sofiah, Pemkab Bogor melihat data-data
yang sudah ada dan tersusun sebelumnya di mana itu akan menjadi dasar
penyusunan program tahun 2019. “ Kita bikin tema pendekatannya dari data yang
ada. Isu kita masih kesejahteraan masyarakat, infrastruktur dan daya saing.
Ketiga isu itu yang diangkat untuk 2019. Tadi kita komunikasikan dengan dewan.
Meski bupati belum ditetapkan, tapi semua partai perwakilan yang ada di dewan,
sehingga di KUA PPAS memberikan masukkan apa yang harus ditingkatkan dan lain
sebagainya,” jelasnya.
Dalam RPJMD lima tahun
ke depan, Pemkab Bogor sementara ini fokus pada RPJMD lama. Artinya sesuai
program berjalan tanpa adanya visi misi kepala daerah namun tetap sesuai dengan
apa yang telah dimiliki pemda. “Namun jika bupati terpilih sudah dilantik, visi
misi bupatinya nanti dimasukkan dan itu adalah RPJMD final,” tegas Ifah sapaan
akrab Syarifah Sofiah.
Bupati Bogor dan Wakil
Bupati bogor, Ade Yasin-Iwan Setiawan
memiliki program Pancakarsa. Yakni Bogor Membangun, meliputi pemanfaatan
infrastruktur jalan dengan prioritas betonisasi, penuntasan rehabilitasi rumah
tidak layak huni (RTLH), satu kecamatan satu taman/ruang terbuka hijau dengan
fasilitas internet gratis. Bogor Cerdas, meliputi sarana dan operasional
pendidikan gratis melalui Kartu Bogor Cerdas, sertifikasi daerah dan insentif
untuk guru honorer, termasuk guru madrasah dan guru PAUD.
Bogor Maju, meliputi
peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik dalam rangka optimalisasi
layanan publik, penciptaan Iklim Investasi yang nyaman dalam rangka perluasan
lapangan kerja, penanggulangan masalah pengangguran dan kemiskinan melalui
pengembangan permodalan dan pemasaran bagi wirausaha baru, UMKM serta
pengembangan industri pariwisata berbasis masyarakat, dan pemberdayaan petani
dengan bantuan permodalan melalui kartu tani.
Selanjutnya Bogor Sehat
yang meliputi, pelayanan kesehatan gratis melalui Kartu Bogor Sehat,
pembangunan dan peningkatan fasilitas pelayanan RSUD, pengembangan puskesmas
rawat inap di setiap kecamatan, dan peningkatan kesejahteraan pelaku layanan
sosial dan kesehatan.
Kemudian Bogor Beradab,
meliputi peningkatan bantuan operasional pesantren, masjid, mushola, ormas
Islam dan majelis ta’lim dan mengoptimalkan islamic center, peningkatan
insentif bagi para pelaku pembangunan RT/RW, amil, linmas, kader posyandu,
marbot dan guru ngaji dan peningkatan Kerukunan hidup antar umat beragama.(dip/red)