Warga
Cimanggis Tagih Janji Pemkot Depok
Kembali Keruk Lumpur Situ Pedongkelan
Depok, SI
Warga Kecamatan
Cimanggis mempertanyakan janji Pemkot Depok yang meminta kontraktor untuk
menurunkan beko guna mengeruk bagian tengah Situ Pedongkelan karena sampai
sekarang tak terealisasi.
Padahal janji tersebut
dilontarkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok
Manto Djorghi saat rapat terbuka di Situ Pedongkelan (27/11/2018) lalu.
"Sampai sekarang
belum ada beko yang diturunkan, padahal pak Manto waktu itu janji untuk
menurunkan beko lagi. Ya kita juga mempertanyakan janji itu, karena bilangnya
kan mau menurunkan lagi," kata Ketua RW 05 Kelurahan Tugu Sofinal Darwis
di Cimanggis, Depok, Minggu (16/12/2018) lalu.
Sofinal menuturkan hanya
janji perbaikan turap yang ambruk dekat aliran Kali Jantung yang terealisasi,
sementara pelaksanaan janji pengerukan tambahan.
Bambang Tamtomo (66),
warga RW 05 yang bermukim dekat Situ Pedongkelan juga mempertanyakan janji yang
dilontarkan Manto.
"Belum ada beko
yang turun lagi, kalau ada pasti saya lihat. Rumah saya kan dekat Situ, tapi
sampai sekarang enggak ada. Saya dengar sih waktu pak Manto janji mau nurunin
beko lagi," ucap Bambang.
Manan (70), warga RW 05
lainnya juga mempertanyakan janji karena bagian tengah Situ Pedongkelan yang
kini masih tampak dangkal dan ditimpuki sampah dinilai tak sesuai dengan tujuan
proyek.
Meski spanduk protes
buatan warga yang bercokol di tengah Situ Pedongkelan belum dicopot, tak ada
tanda pendangkalan di bagian tengah membaik.
"Saya tahu janji
mau keruk ulang itu, tapi sampai sekarang enggak ada beko yang turun. Rumah
saya kan dekat, masa iya saya enggak lihat beko kalo ngeruk lagi," tutur
Manan.
Sebelumnya, Manto
meminta kontraktor kembali mengeruk sampah dan lumpur di bagian tengah sisi
Selatan Situ Pedongkelan usai diprotes warga.
Permintaan itu
disampaikan usai mendengar keluhan warga RW 05 dan perangkat warga yang
mengurus Situ Pedongkelan soal buruknya pengerukan karena hanya dilakukan di
bagian tepi.
Meski kontraktor
menyebut target pengerukan enam ribu kubik lumpur terpenuhi, Manto meminta
kontraktor melihat kondisi Situ yang bagian tengahnya masih tampak dangkal.
"Makannya saya
panggil pelaksana tadi. Jangan bilang volume sudah terpenuhi saja, lihat
kenyataan di lapangan. Makannya saya minta beko harus turun lagi. Jadi proses
pengerukan dilakukan kembali," kata Manto di Situ Pedongkelan, Selasa
(28/11/2018).
Namun dia enggan
menyebut pengerjaan normalisasi dan penurapan yang menelan dana Rp
3.560.509.800 miliar dari Bangub Provinsi DKI Jakarta itu asal dikerjakan.
Menurutnya bagian
tengah Situ yang masih tampak dangkal karena pintu air di bagian Utara terus
dibuka sehingga volume air menurun.
Artikel ini telah
tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Warga Tagih Janji Pemkot Depok Kembali
Keruk Lumpur Situ Pedongkelan,
http://jakarta.tribunnews.com/2018/12/16/warga-tagih-janji-pemkot-depok-kembali-keruk-lumpur-situ-pedongkelan?page=2.
Pengakuan warga bahwa pendangkalan di sisi Selatan
sudah berkurang jadi alasan Manto menyebut hasil pengerukan terbukti karena
sebelumnya pendangkalan terjadi hingga mampu dipijaki warga.
"Saya tidak bilang asal-asalan. Ini kelihatan
kering karena pintu airnya dibuka, kalau pintu airnya ditutup kelihatan
airnya," ujarnya.
Dia meminta dua beko yang telah pergi kembali
diterjunkan karena warga mengeluhkan tak adanya sosialisasi dan buruknya
pengerukan.(ifan/red)